Sahabat saya baru saja mengatakan kalau kita para perempuan merupakan setengahnya dari para kaum Adam. Memang terdengar tidak masuk akal. Tapi bukannya tidak mungkin. Ia mengatakan ini karena saya baru saja mengatakan "sepertinya saya bahagia". Entah. memang itu yang ngin saya katakan. tanpa jeda. tanpa koma. tanpa titik. lalu Ia pun mensyukuri keadaan saya sampai mengungkit masa lalu saya. sampai akhirnya dia bilang, kalau setelah berpisah dengan satu orang kita masih bisa jatuh cinta lagi, kita sudah jauh dari jati diri kita. kecuali kalau kita yakin, sejelek apapun yang sekarang adalah abadi buat kita. saya hanya terdiam. Abadi? saya pernah merasakan akan keyakinan itu. Keyakinan bahwa suatu hubungan akan abadi. Suatu lelucon baru sepertinya.Tapi saya tidak bisa tertawa karenanya. haha.
Saya pernah mengatakan ini ke beberapa orang. Bila suatu hari nanti ada seseorang yang menawarkan akan hubungan abadi dengan saya, saya akan terima. Tidak peduli seseorang itu adalah orang yang asing untuk saya atau memang yang saya kenal. desperate? saya rasa bukan. Saya menerima karena itu mengartikan bahwa dia telah benar-benar menawarkan hidup dan matinya tanpa peduli bagaimana nanti ke depannya susah atau senang. (oh, shit.. saya hampir mau menangis mengetik ini haha). saya juga mengartikan bahwa orang itu juga telah bodoh mengorbankan kedamaian hidupnya untuk bersama saya. hahaha. itu konyol. :p
Bila seseorang itu ada suatu hari nanti, saya pasti bukanlah menyentuh cinta lagi. tapi telah memeluknya. memeluknya tanpa rasa sesak tentunya. Sahabat saya juga berkata, sebagian bisa begitu setia dan rela menunggu. Bagi saya, beruntung bagi seseorang mendapatkan si 'sebagian' itu. Saya ingin menjadi bagian dari 'sebagian' itu. Suatu hari nanti. Life's go on, right? Kenapa saya menulis ini? karena saya rasa saya bukan satu-satunya orang yang merasakan ini. Inti dari ketikan ini? haha. Ya, saya bahagia. Dan itu akan berlanjut. SELAMANYA. ;)
